Ade Roni Information Technology Enthusiast, akan merasa senang jika bisa saling bertukar knowledge tentang teknologi, programming dan blogging.

Saatnya Upgdare Kompetensi dan Lahirkan Inovasi di Masa Pandemi Covid-19

3 min read

Jabar Bermasker - Jabar Berbagi Motivasi Kreatif
Jabar Bermasker - Jabar Berbagi Motivasi Kreatif

Sejak bulan Maret, ketika masa pandemi COVID-19 semakin parah, seluruh sekolah menghentikan kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka di sekolah dan menggantinya dengan pembelajaran daring. Bahkan, pemerintah mengumumkan Ujian Nasional (UN) di tahun ini resmi ditiadakan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK/MA). Sekolah menerapkan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah bagi guru dalam mengajar untuk mengedepankan kesehatan warga sekolah.

Mekanisme Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah bagi guru tentunya membawa dampak negatif dan positif. Apabila guru dapat mengelola waktu dengan baik, Work From Home (WFH) tentu tidak akan menjadi masalah, bahkan kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kompetensi (skill).

Memanfaatkan Peluang : Upgrade Skill Melalui Online Course

Pada masa pandemi seperti saat ini banyak sekali lembaga pelatihan yang menawarkan pelatihan daring (online course) secara gratis untuk mengisi waktu luang selama bekerja dari rumah. Ditambah lagi dengan beberapa operator telekomunikasi yang menyediakan paket kuota internet murah untuk pembelajaran online, menjadikan hal ini sebuah peluang untuk meningkatkan kompetensi (skill).

Sebagai guru Rekayasa Perangkat Lunak di SMK Negeri 1 Padaherang, saya mencoba mengisi waktu luang di sela-sela kegiatan pembelajaran daring dengan mengikuti beberapa pelatihan programming yang diselenggarakan beberapa instansi dan lembaga pelatihan.

Bukan hal mudah memang untuk menata diri sehingga menjadi guru profesional yang memenuhi kualifikasi akademik dan mempunyai sertifikasi kompetensi yang linier dengan bidangnya. Oleh karena itu, meningkatkan komptensi dengan cara upgrade kill melalui pelatihan online diharapkan guru dapat beradaptasi dan memanfaatkan teknologi dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini.

Berikut ini beberapa pelatihan dengan tema programming yang saya ikuti selama menerapkan bekerja dari rumah :

  1. Pelatihan Online Academy Digital Telent Scholarship yang diselenggarakan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika.
Sertifikast Pelatihan Online Academy Digital Talent Scholarship
  • Pelatihan Memulai Pemrograman Dengan Kotlin yang diselenggarakan oleh Dicoding Indonesia.
Sertifikat Pelatihan Dicoding Pemrograman Dengan Kotlin
  • Pelatihan Belajar Dasar Pemrograman Web yang diselenggarakan oleh Dicoding Indonesia.
Sertifikat Pelatihan Dicoding Dasar Pemrograman Web
  • Pelatihan Belajar Fundamental Front-End Web Development yang diselenggarakan oleh Dicoding Indonesia.
Sertifikat Pelatihan Dicoding Fundamental Front End Development
  • Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Moda Daring Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak yang diselenggarakan oleh BBPPMPV BMTI Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sertifikat Pelatihan PKB Moda Daring Rekayasa Perangkat Lunak

Dengan mengikuti berbagai pelatihan daring (online course) bidang programming diharapkan bisa meningkatkan kompetensi teknis dalam bidang pemrograman sehingga saya dapat mendidik dan mengajarkan kompetensi yang dipelajari kepada siswa/siswi di tempatnya saya mengajar, di SMK Negeri 1 Padaherang Kabupaten Pangandaran.

Lahirkan Inovasi : Aplikasi Absensi Guru SMK

Selain itu, kompetensi yang dipelajari dapat digunakan untuk mengembangkan inovasi di sekolah tempat kita mengajar. Salah satunya, hasil dari pelatihan online tersebut saya dan rekan di Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak mencoba mengembangkan aplikasi absensi (attendance application) untuk tenaga pendidik dan kependidikan honorer di SMK Negeri 1 Padaherang, meskipun masih cukup sederhana.

Salah satu hal krusial saat menerapkan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah adalah sulitnya melakukan monitor pada kehadiran guru, khususnya guru honorer. Sebelumnya untuk memonitor kehadiran guru, sekolah menggunakan mesin absensi dengan finger print untuk guru honorer dan absensi K-MOB untuk guru PNS. Namun di masa pandemi ini, absensi menggunakan finger print menjadi tidak relevan dikarenakan sebagian guru bekerja dari rumah dan tidak sesuai protokol kesehatan karena digunakan secara bersama-sama.

Abus Absensi Guru SMK

Oleh karena itu, saya dan rekan di Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) melalukan inovasi dengan mengembangkan Absensi Online Berbasis GPS bernama ABUS (Absensi Guru SMK) dengan smartphone Android. Aplikasi ABUS (Absensi Guru SMK) diterapkan untuk memonitor kehadiran guru dan tata usaha honorer di SMK Negeri 1 Padaherang.

Sosialisasi Aplikasi ABUS Absensi Berbasis Android Bagi Guru SMK
Sosialisasi Aplikasi ABUS (Aplikasi Absensi Guru SMK)

Aplikasi ABUS (Absensi Guru SMK) diterapkan dengan tujuan :

  1. Memudahkan memantau kehadiran guru honorer di SMK Negeri 1 Padaherang.

Aplikasi ABUS (Absensi Guru SMK) memberikan informasi kehadiran guru secara real-time. Pihak kepala sekolah bisa mengetahui saat itu juga guru yang tidak masuk hari ini. Dengan aplikasi absensi online juga, pihak sekolah tidak perlu lagi melakukan rekap absensi periodik saat membutuhkan data kehadiran guru.

  1. Fleksibilitas absensi di masa pandemi COVID-19

Di masa pandemi COVID-19 mengharuskan sebagian guru melakukan pembelajaran dari rumah. Dengan aplikasi ABUS (Absensi Guru SMK) absensi kehadiran lebih fleksibel dengan pilihan Work From Office (WFO), Work From Home (WFH) dan Dinas Luar.

  1. Meminimalisir kecurangan

Aplikasi ABUS (Absensi Guru SMK) menggunakan teknologi Global Positioning System (GPS) sehingga dapat memverifikasi kehadiran guru secara real–time. Foto wajah yang telah tertangkap oleh kamera smartphone dan informasi posisi guru akan muncul sesuai dengan titik keberadaan yang terlacak oleh GPS.

  1. Menghilangkan kecemburuan guru honorer terhadap guru PNS

Untuk guru PNS, absensi online telah menggunakan aplikasi K-MOB dari BKD Provinsi Jawa Barat. Dengan diterapkannya aplikasi ABUS (Absensi Guru SMK) untuk guru honorer, diharapkan menghilangkan kecemburuan guru honorer terhadap guru PNS dalam mengelola kehadiran guru.

  1. Meningkatkan produktifitas guru

Dengan aplikasi ABUS (Absensi Guru SMK) guru bisa lebih produktif dengan fokus di tempat mereka bekerja dan mencatatkan kehadiran lewat aplikasi.

Lahirkan Inovasi : Aplikasi Asyik Belajar Pemrograman Dasar SMK

Aplikasi Pemrograman Dasar SMK

Aplikasi Asyik Belajar Pemrograman Dasar untuk SMK merupakan aplikasi berbasis Android yang digunakan sebagai bahan pembelajaran Pemrograman Dasar bagi peserta didik yang memilih jurusan Teknik Komputer dan Informatika seperti TKJ, RPL dan MM.

Adapun materi yang di bahasa adalah materi mata pelajaran Pemrograman Dasar SMK Kelas X semester 1 yang terdiri dari :

  1. Dasar-dasar Algoritma Pemrograman
  2. Pengenalan Algoritma Percabangan
  3. Pengenalan Algoritma Perulangan
  4. Pengenalan Bahasa Pemrograman (Pascal)
  5. Uji Kompetensi

Demikian sharing pengalaman lewat tulisan “Saatnya Upgdare Kompetensi dan Lahirkan Inovasi di Masa Pandemi Covid-19” semoga bermanfaat bagi rekan-rekan tenaga pendidik semua.

Jabar Bermasker – Jabar Berbagi Motivasi Kreatif

  • Judul Artikel : Saatnya Upgdare Kompetensi dan Lahirkan Inovasi di Masa Pandemi Covid-19
  • Nama Lengkap : Ade Roni, S.Kom.
  • Guru Mata Pelajaran :  Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
  • Asal Sekolah  : SMK Negeri 1 Padaherang

#JabarBermaskerChallenge, #JabarBermaskerChallenge_Blog/Artikel, #KeepCenghar, #JabarSemangatBDR, #JabarBahagiaBDR, #sahabatikomdik

Ade Roni Information Technology Enthusiast, akan merasa senang jika bisa saling bertukar knowledge tentang teknologi, programming dan blogging.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *