Ade Roni Information Technology Enthusiast, akan merasa senang jika bisa saling bertukar knowledge tentang teknologi, programming dan blogging.

Pengertian Domain, Fungsi, Jenis dan Contohnya

4 min read

Pengertian Domain dan Fungsinya

Saat ini, masih banyak yang bingung tentang pengertian domain dan contohnya. Bagi yang sudah berpengalaman dalam dunia hosting, tentunya familiar dengan istilah tersebut. Sama halnya dengan VPS Niagahoster, domain pun juga memiliki beberapa jenisnya.

Pengertian Domain

Secara umum, domain merupakan sebuah nama atau identitas yang dipakai untuk mengidentifikasi nama server. Adanya domain tersebut untuk memudahkan pengguna ketika mengakses sebuah website atau situs di internet.

Pengertian Domain dan Fungsinya

Jika tidak ada domain, ketika kamu ingin mengakses website tersebut, maka yang harus kamu masukkan adalah alamat IP. IP Address inilah yang akan dipakai komputer di dalam mengambil data lewat server. Karena pada dasarnya, sistem komputasi hanya memahami angka-angka.

Dengan kata lain, sebenarnya kamu harus mengetik alamat IP website tersebut ketika ingin mengunjunginya. Tentu ini sangat merepotkan, karena kamu harus mengingat setiap angka atau alamat IP dari website yang ingin kamu kunjungi.

Setiap website pun memiliki alamat IP yang berbeda-beda, sehingga untuk menghafalnya akan benar-benar sulit. Misalnya, kamu ingin mengunjungi situs Google.com. Situs tersebut memiliki alamat IP 74.125.68.100.

IP Address tersebut mengarah ke server dan akan menyimpan data terkait website tersebut. Lalu, komputer akan memakai angka atau IP Address tersebut untuk terkoneksi ke server, lalu meminta data seputar website tersebut.

Kemudian, data yang sudah didapatkan akan disajikan ke pengguna lewat browser. Bisa kamu bayangkan, bahwa pengguna harus mengingat setiap IP Address dari website yang ingin dikunjungi. Maka dari itu, adanya domain ini sangat bermanfaat. Karena kamu cukup memasukkan alamat website, misalnya Google.com daripada harus mengetik IP Address 74.125.68.100.

Apa Fungsi Domain?

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kehadiran domain bertujuan untuk memudahkan para pengguna ketika ingin mengakses sebuah website. Jadi, kamu tinggal memasukkan nama dari domain website tersebut dan otomatis kamu bisa mengaksesnya tanpa perlu memasukkan alamat IP.

Ini dimungkinkan karena adanya jaringan server yang membentuk DNS atau Domain Name System. Ketika kamu meng-input nama domain lewat browser, maka DNS tersebut akan langsung mencari IP Address milik server website sesuai nama domain yang kamu masukkan.

Setelah ketemu, server DNS akan menampilkan pencariannya melalui browser. Jadi, kamu bisa langsung melihat informasi atau konten dari website yang kamu tuju.

Selain untuk memudahkan akses website, adanya domain juga berfungsi sebagai identitas server website tersebut. Agar kamu tidak sampai salah alamat ketika mengunjunginya. Karena berperan sebagai identitas, maka sudah pasti nama domain dari satu website dengan website yang lain akan berbeda.

Memahami DNS atau Sistem Penamaan Domain

DNS merupakan sistem yang di dalamnya menyimpan informasi terkait nama host atau nama domain yang berbentuk basis data pada jaringan komputer. DNS bertugas untuk menyediakan IP Address pada masing-masing nama host serta mendata setiap mail exchange server atau server transmisi surat.

Nantinya, mail exchange server ini yang bertugas menerima email pada masing-masing domain. Biasanya, nama domain tersebut memiliki dua bagian atau lebih dan secara teknis dinamakan label serta dipisahkan titik.

Sistem Penamaan Domain

Untuk label paling kanan merupakan Top Level Domain. Misalnya, www.aderoni.com mempunyai TLD. Setiap label yang ada di sebelah kirinya adalah subdomain atau subdivisi dari domain lebih tinggi.

Subdomain merupakan nama tambahan yang ada di depan main domain. Perlu kamu tahu, subdomain tersebut menunjukkan ketergantungan yang bersifat relatif dan bukan absolut.

Contoh sederhana, aderoni.com adalah subdomain dari domain .com. Kemudian, nama aderoni itu sendiri merupakan nama domain. Lalu, pada bagian paling kiri dari nama domain umumnya merupakan nama host. Misalnya www.aderoni.com. Maka, nama host-nya yaitu ‘www’.

Perbedaan Domain dan URL

Sampai saat ini masih banyak yang bingung terkait perbedaan antara domain dan URL. Sekilas memang mirip, namun jika kamu pahami secara detail, maka kamu akan menemukan beberapa perbedaan.

URL atau Universal Resource Locator adalah alamat website secara lengkap dan akan mengarahkanmu menuju halaman tertentu di website. Sementara domain merupakan bagian dari URL itu sendiri. Di dalam URL, kamu akan menemukan protokol, path, dan domain. Protokol berfungsi untuk menunjukkan apakah sebuah website mempunyai sertifikat SSL. Sementara itu, URL hanya mempunyai path, jika mengarahkan para pengunjung menuju halaman tertentu pada website tersebut.

Selain itu, kamu juga akan menemukan istilah FQDN atau Fully Qualified Domain Name. Ini merupakan versi lengkap dari nama domain yang di dalamnya juga terdapat nama host.

Berbagai Jenis Domain

Saat ini, domain tersedia dalam bentuk ekstensi yang tidak sama. Tidak heran jika terdapat beragam jenis domain yang bisa kamu manfaatkan sesuai kebutuhan. Salah satu contoh domain yang paling populer dan pastinya kamu tidak asing adalah .com. Berikut ini jenis domain lainnya yang perlu kamu ketahui:

Top Level Domain

Jenis domain yang pertama adalah Top Level Domain atau TLD. Sesuai namanya, ini merupakan domain tingkat atas di internet. Saat ini, ada ribuan TLD yang dapat kamu gunakan. Beberapa TLD yang paling populer, yaitu .com, .net, .org, serta .edu.

Daftar Top Level Domain ini secara resmi dikelola organisasi yang bernama IANA atau Internet Assigned Numbers Authority. Organisasi inilah yang akan mencatat semua daftar TLD tersebut dan juga akan menyertakan gTLD serta ccTLD.

Country Code Top Level Domain

Pada ccTLD ini, hanya memakai dua huruf dengan menyesuaikan kode negara internasional. Contohnya .jp untuk Jepang, .us untuk United States. Bagaimana dengan Indonesia? Untuk ccTLD yang digunakan adalah .id.

Biasanya, para pengguna ccTLD ini merupakan perusahaan yang ingin membuat website khusus untuk wilayah tertentu. Selain itu, adanya ccTLD ini juga dapat menunjukkan ke para pengunjung, bahwa website yang mereka kunjungi tersebut valid serta sesuai tujuan.

Generic Top Level Domain

Jenis domain yang ketiga bernama Generic Top Level Domain atau gTLD. Pada TLD ini, tidak menerapkan kode negara seperti jenis domain yang kedua. Kebanyakan gTLD ini mempunyai penggunaan atau fungsi tertentu.

Misalnya, ekstensi .edu yang merupakan website untuk edukasi atau institusi pendidikan. Kamu tidak harus mengurus persyaratan tertentu, agar dapat mendaftarkan gTLD. Misalnya .com yang tidak harus selalu website komersial.

Contoh dari gTLD yang lainnya yaitu .gov yang umumnya digunakan oleh instansi pemerintah. Kemudian, ada .mil untuk militer atau .org yang biasanya untuk lembaga nirlaba maupun organisasi. Selain itu, ada juga .net yang sebenarnya untuk IPS atau penyedia layanan internet, meskipun sekarang bidang apa pun bisa menggunakannya.

Tips Memilih Nama Domain untuk Website

Setiap pemilik website pastinya ingin menggunakan nama domain yang easy to remember, alias mudah diingat. Sehingga, siapa pun bisa mengingat nama website, dan memungkinkan website tersebut juga mudah dicari.

Meskipun begitu, perlu kamu perhatikan, bahwa sekarang ada banyak domain yang telah terdaftar. Di sinilah kamu perlu menghasilkan sebuah domain yang unik serta berbeda. Berikut ini ada beberapa tips penting ketika kamu ingin memilih domain :

  • Usahakan menggunakan domain dengan ekstensi .com, karena ini merupakan ekstensi yang mudah diingat.
  • Jangan memakai tanda hubung atau angka. Misalnya, bunga34.com.
  • Pastikan bahwa nama domain tersebut pendek serta unik, yakni jangan melebihi 17 karakter.
  • Usahakan juga namanya mudah untuk dieja maupun diucapkan. Hindari memilih nama domain seperti f4sh1on.com.
  • Sesuaikan nama domain dengan brand bisnis kamu, jika kamu ingin membuat website bisnis. Misalnya, brand bisnis kamu adalah Janji Kopi, maka kamu bisa membuat domain janjikopi.com.
  • Kamu juga perlu menggunakan nama domain sesuai dengan niche konten website, agar lebih mudah ditemukan oleh pengguna internet. Contohnya, untuk niche konten travelling adalah happytraveler.com.
  • Sebaiknya hindari memakai huruf ganda ketika membuat domain. Contohnya, olshopbajubabyy.com.

Sudah Paham tentang Pengertian Domain dan Contohnya?

Demikian penjelasan seputar pengertian domain dan contohnya. Kesimpulannya, domain sangat bermanfaat untuk memudahkan pengguna yang ingin mengunjungi website. Kamu cukup memasukkan nama dari website tersebut daripada harus memasukkan alamat IP-nya.

Ade Roni Information Technology Enthusiast, akan merasa senang jika bisa saling bertukar knowledge tentang teknologi, programming dan blogging.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *