Salah satu budaya orang Indonesia yang terkenal dengan keramahannya adalah senang berbagi. Namun, tidak semua hal aman untuk dibagikan. Pertimbangkan kembali kalau Anda sering bertukar pinjam alat pribadi dengan teman. Sebab, bertukar benda pribadi dengan orang lain berisiko menularkan berbagai penyakit yang mungkin gejalanya belum tampak. Kali ini kita akan membahas mengenai benda yang tidak boleh dipinjamkan ke orang lain demi kenyamanan dan kesehatan.
Sebuah penelitian menemukan fakta bahwa sejumlah tester atau sampel riasan yang disediakan untuk dicoba di toko-toko besar mengandung bakteri E.coli, Staphylococcus dan Streptococcus. Bakteri yang menyebabkan gangguan pencernaan tersebut umumnya berpindah dari tangan orang yang tidak mencuci tangan setelah buang air, kemudian menyentuh sampel benda tersebut.
Berikut ini 10 benda yang sebaiknya tidak digunakan bersama demi kenyamanan dan kesehatan.
- Gunting Kuku
Mungkin kita tidak bisa melihatnya, tetapi ada banyak bakteri, virus, dan mikroorganisme jamur pada jari dan kuku manusia. Oleh sebab itu, gunting kuku bisa menjadi faktor infeksi. Dengan demikian, meminjamkan gunting kuku kepada orang lain dapat meningkatkan risiko penyakit jamur dan hepatitis.
- Sikat Gigi
Sikat gigi yang digunakan oleh lebih dari satu orang berisiko meningkatkan penularan penyakit akibat infeksi bakteri maupun virus. Salah satunya adalah hepatitis C, akibat sikat gigi terkena paparan darah yang mengandung virus hepatitis C. Jika lupa membawa sikat gigi saat menginap, upayakan untuk membeli yang baru daripada meminjam milik orang lain.
- Handuk
Handuk adalah tempat berkembang biaknya kuman, terutama ketika itu tergantung di kamar mandi dengan lingkungan yang lembap. Oleh sebab itu, handuk tidak boleh dipinjamkan ke orang lain. Jika handuk berbau apek, berarti ada perkembangan jamur dan bakteri. Handuk semacam itu dapat menginfeksi tubuh dari jamur dan bakteri yang menyebabkan ruam dan jerawat. Cuci handuk setelah 4-5 kali penggunaan dan selalu biarkan benar-benar kering.
- Lip Balm
Tidak hanya di telinga, pembulu darah juga ada di bawah permukaan bibir. Penggunaan lip balm dapat membawa mikroba yang ada di aliran darah. Virus herpes dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain ketika berbagi lip balm atau lipstik.
- Deodoran Roll-On
Deodoran bentuk roll-on dapat menyebabkan infeksi yang serius, terutama jika ketiak mengalami luka kecil setelah bercukur. Wangi deodoran hanya menutupi bau dan tidak dapat mencegah penyebaran bakteri. Oleh sebab itu, selalu pilih deodoran dengan bahan antibakteri dan jangan meminjamkannya ke orang lain bahkan keluarga.
- Sabun Batang
Mikroorganisme melapisi sabun batang setelah digunakan. Tidak hanya mikroba baik tetapi juga virus berbahaya. Ketika sabun diletakkan di tempatnya, kelembapannya menjadi tempat ideal untuk pertumbuhan bakteri, jamur, dan virus. Untuk mengurangi risiko infeksi, lebih baik gunakan sabun cair.
- Sisir
Jangan pernah meminjamkan sikat rambut atau sisir ke orang lain. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyebaran parasit seperti kutu, kudis bahkan infeksi staph. Jika Anda berbagi sisir, segera bersihkan dengan sabun, tisu basah atau alkohol. Cara terbaik untuk melindungi diri sendiri adalah dengan tidak berbagi sisir.
- Spons Mandi
Umumnya loofah tidak pernah benar-benar kering karena sering digunakan dan diletakan di tempat yang lembap. Oleh karena itu, loofah menjadi pabrik kuman yang sangat baik untuk perkembangan bakteri. Keringkan loofah secara menyeluruh dan jangan meminjamkannya kepada siapa pun.
- Earphone
Penggunaan earphone dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri di telinga. Belum lagi jika Anda meminjamkannya, itu akan meningkatkan risiko tertular bakteri jahat seperti streptococcus dan staphylococcus penyebab infeksi telinga, bisul, dan pustula. Jika Anda masih ingin berbagi aksesori ini dengan seseorang atau meminjamnya, bersihkan headphone dengan kapas yang dicelupkan ke dalam alkohol.
- Alat Make-up
Infeksi mata, seperti konjungtivitis, dapat menular dengan mudah melalui alat make-up yang digunakan secara bergantian. Bahkan kebiasaan yang terlihat sederhana, seperti meminjam dan menggunakan pelembap bibir (lipgloss) milik sahabat, dapat meningkatkan risiko tertularnya penyakit herpes labialis.
Kamu disarankan untuk mengurangi atau menghindari penggunaan make-up tester, seperti maskara dan lipstik pada bibir. Jika sering menggunakan jasa perias profesional, tanyakan apakah mereka menggunakan alat rias sekali pakai atau selalu mencuci alat rias mereka setelah merias satu orang.
Jika sulit untuk tidak berbagi alat rias, setidaknya sapu dengan alkohol dan buang lapisan paling atas, misalnya pada lipstik yang baru digunakan orang lain demi upaya mengurangi risiko. Untuk pensil mata, raut sebelum digunakan kembali demi mencegah penularan bakteri.
Usahakan untuk selalu menghindari bertukar benda-benda pribadi yang melibatkan kontak langsung dengan kulit, mulut dan mata. Sebaliknya, jika barang-barangmu terlanjur telah dipinjamkan kepada teman, usahakan cuci bersih dengan air hangat untuk membunuh kuman yang mungkin ada.