Ade Roni Information Technology Enthusiast, akan merasa senang jika bisa saling bertukar knowledge tentang teknologi, programming dan blogging.

Apa Itu PBJ, Bagaimana Cara Mendapatkan Sertifikat PBJ ?

3 min read

Pengertian Sertifikasi PBJ, Apa Itu PBJ

Pemerintah terus mendorong peningkatan kemampuan dan standar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mengelola pengadaan barang jasa pemerintah. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi adanya kesalahan dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah. ASN yang memiliki sertifikat PBJ (Pengadaan Barang/Jasa) Pemerintah sebagai tanda bukti pengakuan atas kompetensi dan kemampuan di bidang pengadaan barang dan jasa pemerintah bagi pemangku kepentingan yang terkait.

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah atau yang disebut PBJ adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil pekerjaan.

Pengertian PBJ (Pengadaan Barang dan Jasa) Pemerintah

Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Pemerintah merupakan mekanisme belanja pemerintah dengan pemanfaatan anggaran negara terbesar, setiap tahunnya menurut LKPP mengunakan sekitar 40% dari APBN dan APBD. Sedangkan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) adalah lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkan dan
merumuskan kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Manfaat Sertifikat PBJ

Kepemilikan sertifikat PBJ (Pengadaan Barang/Jasa) pemerintah menjadi sebuah kebutuhan di era reformasi birokrasi dimana ASN saat ini memiliki keharusan untuk memilikinya. Bagi Aparatur Sipil Negara berstatus PNS, diantaranya memiliki sertifikat Pengadaan Barang/Jasa Tingkat Dasar memiliki beberapa manfaat dan kegunaan, diantaranya :

  • Diperlukan untuk menjadi persyaratan mengikuti ujian sertifikasi berbasis kompetensi.
  • Diperlukan sebagai prasyarat untuk menjadi pelaku Pengadaan Barang/Jasa seperti Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Pengadaan, dan Anggota Kelompok Kerja Pemilihan.
  • Diperlukan sebagai prasyarat pembentukan bagi para Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
  • Diperlukan sebagai penunjang karir bagi ASN untuk menempati posisi persyaratan tertentu, dalam hal ini di beberapa Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah mempersyaratkan kepemilikan sertifikat ini untuk menduduki posisi tertentu.
  • Diperlukan untuk mempertahankan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), di beberapa daerah hal ini memang diperlukan untuk posisi tertentu.
  • Diperlukan untuk para pihak yang ingin mengikuti ujian Calon Pengawai Negeri Sipil, khususnya bagi peserta yang mengikuti formasi Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
tips lulus ujian memiliki sertifikat pjb pemerintah pada LKPP

Untuk menjadi PPK, Pokja dan Pejabat Pengadaan diperlukan sertifikat PBJP tingkat dasar. Tingkat kelulusan sangat kecil berkisar 30% – 60%. Bahkan ada kelas yang lulus hanya 1 atau 2 orang. Aturan terbaru yang dipakai Ujian Sertifikasi PBJ tingkat dasar adalah Perpres 16 Tahun 2018 yang lebih simple dengan sedikit jumlah pasalnya, hanya mengatur yang bersifat umum. Adapun teknis dan detailnya diturunkan dalam peraturan turunan Perpres yaitu Peraturan Kepala Lembaga dan/atau Peraturan Menteri Teknis terkait.

Baca juga : Pengertian Diklat Fungsional, Struktural dan Teknis Bagi PNS

Diklat PBJP dasar dikenal dengan istilah blended e-learning yaitu perpaduan belajar online (e-learning) dengan menggunakan website yang disediakan LKPP https://elarning.lkpp.go.id yang user dan passwordnya akan dibagikan oleh pengelola kelas, kemudian dilanjutkan pertemuan klasikal (tatap muka).

E-learning PBJ dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja. Dimulai dengan Building Learning Commitment (BLC) yang menghasilkan lembar komitmen dari peserta dan dilanjutkan Pretest sampai Posttest. Pretest sampai Posttest pengerjaannya dilakukan hanya satu kali.

Untuk materi disediakan dalam bentuk file dan video yang diikuti oleh para peserta sebelum mengerjakan latihan soal dan tes materi dimana pengerjaanya dapat dilakukan berulang-ulang. Untuk bias lanjut dari materi 1 ke materi selanjutnya minimal nilai tes materi adalah 80.

Hari keempat dilakukan kelas synchronous yaitu diskusi secara online antara peserta dan fasilitator LKPP yang disediakan oleh pengelola kelas. Setelah materi 1 sampai 9 diselesaikan dilanjutkan dengan Try Out dengan 2 (dua) kali kesempatan pengerjaan, kemudian mencetak Surat Keterangan telah selesai mengikuti pembelajaran mandiri yang merupakan syarat ujian dan terakhir adalah Post Test.

Adapaun susunan pembelajaran e-learning adalah sebagai berikut:

  1. Building Learning Commitment (BLC)
  2. Pre Test
  3. Materi 1 Ketentuan Umum
  4. Materi 2 Tujuan, Kebijakan, Etika PBJ
  5. Materi 3 Pelaku PBJ
  6. Materi 4 PBJ Secara Elektronik
  7. Materi 5 Perencanaan Pengadaan
  8. Materi 6 Persiapan PBJ
  9. Materi 7 PBJ Melalui Swakelola
  10. Materi 8 PBJ Melalui Penyedia
  11. Materi 9 Pengadaan Khusus
  12. Try Out
  13. Pencetakan Surat Keterangan
  14. Post Test

Untuk pertemuan klasikal (tatap muka) selama 2 hari, dimana dilakukan review materi, yaitu hari pertama pembahsan materi 1 sampai materi 5. Hari kedua materi 6 sampai materi 9 yang dilanjutkan dengan pembahasan tryout. Tentu saja target sebagai peserta adalah lulus dengan nilai semaksimal mungkin yaitu 255 poin dengan ambang batas terendah adalah 167.

Tips Lulus Mengikuti Ujian PBJP

  1. Persiapkan diri dengan berdoa terlebih dahulu. Tetap menjaga konsentrasi jangan terpengaruh atau terbebani dengan ujian. Jangan sampai tertekan.
  2. Memperbanyak membaca dan memahami perpes, memperbanyak latihan soal dengan mengenali mengapa memilih pilihan tersebut dan apa alasan jawaban lain salah.
  3. Kenali soal-soal, yaitu terdiri dari 3 (tiga) tipe. Tipe pertama dari nomor 1 s.d. 25, adalah benar atau salah (B/S), dengan poin 2, sehingga tola nilai adalah 50. Tipe kedua nomor 26 s.d 80 adalah Pilihan ganda dengan poin 3 sehingga total nilai 165. Tipe ketiga adalah studi kasus dengan model pilihan ganda, poinnya adalah 4 sehingga total nilainya adalah 40. Total nilai keseluruhan adalah 50 + 165 + 40 = 255.
  4. Dari 3 (tiga) tipe soal yang untuk dikerjakan adalah tipe 2 yaitu mulai nomor 26 s.d. 80, apabilah benar semua maka hampir dipastikan lulus karena poinnya sudah 165, tinggal kurang 2 poin lagi untuk bisa lulus.
  5. Walaupun ujiannya open book, tetapi dalam mengerjakan soal diusahakan mengerjakan yang diketahui terlebih dahulu tanpa buka perpres. Apabila ada soal yang belum bisa dikerjakan maka dilewati terlebih dahulu. Apabila telah habis yang diketahui maka silahkan buka perpres. Atau untuk mengoreksi jawaban yang diragukan.
  6. Untuk modul atau perpres yang akan dipakai ujian diberi penanda atau daftar isi yang memuat halaman materi perpres sehingga mempermudah mencari kunci jawaban sesuai soal.
  7. Diusahakan kompak dalam satu kelas untuk tidak ada yang keluar terlebih dahulu apabila ada yang selesai duluan, tetap dikelas agar tidak mempengaruhi peserta yang lain.

Demikian informasi mengerai Apa Itu PBJ, Bagaimana cara Mendapatkan Sertifikat PBJ, semoga bagi yang mengikuti bisa lulus dan mendapatkan nilai minimal 167.

Sumber : diolah dari berbagai sumber.

Ade Roni Information Technology Enthusiast, akan merasa senang jika bisa saling bertukar knowledge tentang teknologi, programming dan blogging.

1 Reply to “Apa Itu PBJ, Bagaimana Cara Mendapatkan Sertifikat PBJ ?”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *